Madrasah Hebat bermartabat, MAN Demak pilihan tepat
0291-681219    0895337720417

MAN Demak ikuti Upacara HSN 2023 Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Demak - Upacara Hari Santri Nasional 2023 Tingkat Provinsi Jawa Tengah berlangsung di alun-alun Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Ahad (22/10/2023). 

Upacara diikuti Sekitar 10 hingga 15 ribu santri se-Jateng. Hadir di acara tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jateng, Forkompimda Kabupaten Demak, Pimpinan Pesantren, Pimpinan Pendidikan Keagamaan Islam, Pegawai, Guru, termasuk seribu lebih siswa-siswi MAN Demak ikut memadati  pelaksanaan Apel Hari Santri 2023.

Sebagai inspektur apel Hari Santri Nasional 2023 oleh Pj Gubernur, Nana Sudjana. 
Dalam amanatnya mengenai konteks jihad yang terangkat sebagai tema "Jihad Santri Jayajakan Negeri". memiliki makna yang berbeda. Jihad era sekarang ialah bagaimana santri dapat mengisi kemerdekaan itu, Jihad itu melalui ilmu pengetahuan, teknologi, penguatan ekonomi, untuk membuat Indonesia berjaya.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, secara konseptual, tema yang diambil pada hari santri nasional ini untuk mengingatkan, bahwa perjuangan masih akan terus dilakukan di ranah intelektual.

"Perjuangan saat ini adalah untuk memerangi kemiskinan,  ketidakadilan dan kebodohan," katanya.

Untuk memerangi tiga persoalan tersebut, Nana berpandangan, santri harus menguasai ilmu agama maupun teknologi. 

Dengan penguasaan itu, santri diharapkan mampu memilah dan memilih informasi, sehingga tidak mudah terprovokasi berita hoax.

Selain itu, santri juga wajib memiliki life skill. Sebab, bisa dijadikan bekal untuk kemandirian ekonomi.

"Artinya punya kemampuan untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan ke depan. Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi ke depan ini," tuturnya.

Dengan berbagai kemampuan itu, menurut Nana, maka santri dituntut mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Termasuk, dalam pencegahan perundungan.

Dikatakan Nana, Pemerintah Provinsi Jateng senantiasa melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag untuk menekan terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan.

Pihaknya tidak menginginkan kasus perundungan terjadi berulang.

Oleh karena itu, ia meminta mengintensifkan pengawasan baik di kelas, sekolah, maupun pondok pesantren.

Pengawasan itu perlu dilakukan oleh guru, kepala sekolah, maupun pengasuh pondok pesantren.

Setelah upacara selesai dilanjutkan penampilan seni teatrikal, rebana, marching band oleh siswa-siswi dan santri se-Jateng. Tak ketinggalan dengan siswa-siswi MAN Demak juga dipercaya sebagai paduan suara dalam acara sarasehan yang dilaksanakan di pendopo kapubaten Demak sebagai rangkaian acara tersebut.