Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Membuka Kegiatan Bimtek Madrasah Digital di MAN Demak
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, H. Mustain Ahmad, S.H., M.H., didampingi Kakan Kemenag Kabupaten Demak, Drs. H. Ahmad Muhtadi, M. Pd. I., membuka secara langsung kegiatan Bimtek Madrasah Digital, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Penilaian Angka Kredit (PAK) Jabatan Guru, di Ruang Aula MAN Demak, pada Senin (20/12), pukul 13.00 WIB.
Diawali sambutan selamat datang oleh Kepala MAN Demak, Drs. H. Moh Soef, M. Ag., selanjutnya, Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, siang itu menyampaikan arahan khusus tentang madrasah digital kepada para Kepala MA Se-KKM 02 Demak dan para Dewan Guru Madrasah Aliyah Negeri Demak.
"Di era serba digital saat ini, kita semua dituntut untuk bisa berdamai dengan keadaan. Intinya, kondisi zaman harus diikuti, bukan digerutui. Menggerutu selain menguras energi, juga hanya akan melemahkan semangat untuk bertindak & bergerak," ungkap H. Mustain Ahmad memulai arahannya.
Menurut H. Mustain Ahmad, saat ini, ada kecenderungan umum, kita mulai malas bertindak & bergerak. Ini terjadi karena kita gagal melawan tarikan-tarikan "gravitasi kemalasan" yang ada di lingkungan sekitar kita.
"Padahal hanya dengan cara terus bergerak dan beraktivitas, justru dapat membuka peluang bagi kita untuk menghasilkan karya," tegas orang nomor satu di jajaran Kemenag Jateng tersebut.
Kepala Kanwil Provinsi Jateng, juga mengingatkan, bahwa kita sebagai bangsa, sudah jauh tertinggal dengan bangsa lain. Bahkan untuk mengejar ketertinggalaan dengan berlari pun, sudah tidak memungkinkan lagi. Hanya ada satu cara, yaitu "melakukan lompatan".
Urgensi Merekayasa Diri
"Untuk berdamai dengan kondisi zaman, seluruh aparat di jajaran Kemenag, harus mau dan mampu melaju seperti filosofi kerja kereta cepat. Ia yang lambat akan diltinggal. Hanya berhenti di tempat tujuan. Dan yang menghalangi pasti tertabrak," tegas H. Mustain Ahmad.
Menurutnya, kita jangan terlena. Dibutuhkan kemauan dan kemampuan untuk pandai-pandai merekayasa diri. Konsep seperti Jateng Majeng, Lebih baik madrasah - madrasah lebih baik, hingga madrasah mandiri berprestasi adalah upaya untuk menggugah semangat merekayasa diri, agar bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman.
"Satu hal lagi, aparat pemerintah harus komitmen dengan kebangsaan. Kaitan urusan kebangsaan, Kemenag harus bisa menjadi tempat bernaung bagi umat beragama, sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya.
Madrasah Digital
Program Digitalisasi Madrasah, menurut H. Mustain Ahmad adalah bagian dari tekad Kemenag melalui madrasah, untuk menjawab tantangan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini dilakukan karena kebutuhan.masyarakat yang selalu berkembang. Sudahkah memenuhi harapan?
"Sekarang ini kita hidup dan berada di dalam suasana digital. Era digital sudah nyata hadir dalam kehidupan kita. Sebaik apa capaian belajar zaman kita dulu, sudah tidak relevan lagi. Anak-anak milenial saat ini, sudah tidak bisa dididik dengan cara-cara lama," ungkap Kakanwil.
Madrasah harus bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Hubungannya dengan era digital, maka madrasah harus bisa membangun sikap mental. "Teknologinya diambil, residu-residunya dieleminir".
Tantangan Madrasah Digital
Menjawab pertanyaan, apa yang masih jadi hambatan pengembangan madrasah digital?
H. Mustain Ahmad menuturkan, hambatan saat ini di madrasah-madrasah swasta. Kemenag akan mendorong madrasah swasta untuk mengembangkan jaringan. Karena salah satu dari tujuh program.prioritas Kementerian Agama adalah rintisan untuk membangun dan mengembangkan transfirmasi digital.
"Kita akan dorong, terutama madrasah-madrasah swasta untuk memanfaatkan bosda (yang dari gubernur) agar memprioritaskan terwujudnya digitalisasi di madrasah. Dan inilah lompatan untuk mengejar ketertinggalan yang dimaksud," pungkas H. Mustain Ahmad mengakhiri lawatannya siang itu di MAN Demak.
Pawarta : Supriyono, S.Pd