Madrasah Maju Bermutu Mendunia, MAN Demak Pilihan Kita
0291-681219    0895337720417

Kembangkan Alat Q-Rain,Siswa MAN Demak Juara 2 LKTI PASIN di UIN Walisongo Semarang

Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)Demak, Eni Zulfiyanti (XI F2) dan Meutia Syafitri (XI F2), berhasil meraih juara II dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) pada Pekan Ilmiah Sains Islam Nasional (PASIN) VIII 2023 yang diselenggarakan oleh UIN Walisongo Semarang pada tanggal 21 September 2023.                    

Kompetisi LKTI tingkat nasional  di UIN bertajuk “Inovasi Fisika di Era Society dengan Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Menciptakan Energi Ramah Lingkungan” ini  diikuti oleh siswa SMA/sederajat.

Eni dan Meutia mengusung judul, “ Q-Rain  Perancangan Alat Terapi untuk Penderita Anhedonia Terinspirasi Tadabbur Qur'an Surah Ar-Rum ayat 48”. Q-Rain merupakan alat terapi  yang dirancang untuk penderita Anhedonia agar mereka bisa kembali bisa merasakan kesenangan dalam hidupnya.

“Yang membuat kami memilih judul tersebut, karena  kami terinspirasi Surah Ar-Rum ayat 48 saat kami melihat penyandang penyakit Anhedonia yang apa bila dibiarkan akan mengakibatkan seseorang menjadi tertekan dan bisa saja akan menjurus pada tindakan bunuh diri bila tidak segera ditangani dengan serius,” paparnya.

Alat terapi Q-Rain adalah sebuah alat manipulatif hujan yang digunakan untuk membuat hujan buatan. Alat Q-Rain bekerja dengan cara membuat hujan buatan yang menghadirkan suara, suasana dan aroma hujan sesungguhnya. Dengan alat terapi ini penderita Anhedonia yang  kesulitan menikmati hidup dan merasakan kesenangan akan bisa mendapat ketenangan dan bisa merasakan kesenangan. Atas raihan prestasi tersebut, Eni dan Meutia mengaku sangat berbahagia dan bersyukur. “Alhamdulillah, kami berbahagia karena  awalnya kami  tidak menyangka akan meraih juara 2. Sebab, teman-teman peserta lain juga sangat bagus sekali karya-karyanya,” ungkapnya.

Harapan dari pembimbing bahwa alat terapi Q-Rain  yang saat ini masih dalam bentuk prototipe tersistematis, dapat dilirik pemerintah maupun industri kesehatan sehingga bisa betul-betul membantu para penderita Anhedonia agar bisa kembali normal, bisa menikmati hidup dan merasakan kebahagian secara sosial dan fisik.