Madrasah Hebat bermartabat, MAN Demak pilihan tepat
0291-681219    0895337720417

PUNCAK PERAYAAN HUT MAN DEMAK KE-26: NGAJI BARENG KH. KUSTUR FAIZ

Selama tiga hari, sejak Senin (10/1) MAN Demak menghelat serangkaian kegiatan Perayaan untuk menyambut hari jadinya yang ke-26. Hari ini, Rabu (12/1), pada puncak perayaan HUT MAN Demak, digelar kegiatan Khotmil Qur'an dan "Ngaji Bareng" menghadirkan Ustadz Penceramah asal Kota Kudus, K.H. Kustur Faiz.

Mengawali "Ngaji Bareng" pagi ini, K. H. Kustur Faiz mengungkap pentingnya Sholawat dan Mahabbah kepada Rosululloh, pentingnya ijabah doa dan bhakti pada orang tua, serta fadhilah doa anak kepada orang tua.

"Jika dikaitkan dengan pendidikan, orang tua adalah guru pertama yang mendidik kehidupan kita. Keberadaan orang tua menjadi wajib hukumnya untuk selalu dihormati," tutur Pak Kyai dari Kudus tersebut. Untuk itu, Pak Kyai juga berpesan khususnya kepada para siswa, untuk bercita-cita positif, belajar yang serius. Jadilah generasi muslim yang cerdas. Kita sudah jauh tertinggal dengan umat lain.

"Untuk mengawali itu, dimulai dengan 'membaca'. Hal itu sudah dilakukan sejak lama oleh orang-orang Jepang, yang ternyata serius menerapkan "iqro", sehingga mereka maju," ungkap penceramah yang sangat humaris.

Selanjutnya, Pak Kyai juga mengatakan agar kita jangan menjadi generasi yang mudah panik. Apalagi dalam kondisi pandemi yang belum berakhir. Karena panik itu separo penyakit, dan hati yang tetap tenang sudah separo obat. Kita sebagai muslim bisa dari Ibnu Sina, yang telah menemukan ilmu tentang pengobatan.

Kiblat dalam Belajar

Menurut K. H. Khustur Faiz, sebagai generasi muslim, untuk urusan belajar, berkiblatlah pada Sayyidina 'Ali. Karena, 'Ali dalam bidang ilmu adalah pintunya, sedangkan Rosululloh adalah gudangnya.

Dalam kesempatan itu, Pak Kyai juga menuturkan 6 (enam) hal yang wajib dimiliki generasi muslim, antara lain: (1) Cerdas Akalnya, sebab dunia mendatang akan jadi milik kalian; (2) Akhlaqul Karimah; (3) Sungguh-sungguh dalam mendalami pengetahuan; (4) Sabar Maksiat. Artinya, tidak mudah terpengaruh oleh dorongan negatif; (5) Jauhi narkoba, karena bisa memutus kemampuan daya pikir; dan (6) Selalu ingat bahwa manusia kelah akan meninggalkan dunia sesuai kondisi kesenangannya.

Setiap Sesuatu Ada Ilmunya

"Biasakan segala sesuatu 'di-ilmu-ni'. Termasuk dalam hal urusan peribadatan  Sholat," ungkap Pak Kyai.Bahkan, setelah mengungkapkan hal tersebut, K. H. Khustur Fais turun dari mimbar untuk melakukan peragaan di depan audience. Disela-sela memperagakan, Beliau juga mengulas tentang ketentuan sholat yang dimulai dari hal berwudhu hingga tentang bab najis yg kadang diabaikan.

"Tidak merubah lafaz, pahami batasan & ketentuan aurat yang ditetapkan oleh aturan syar'i, tidak menyepelekan gerakan-gerakan Sholat. Sujud, juga harus perhatikan posisi badan & titik-titik sentuh bagian tubuh dengan alas sholat," jelas K.H. Khustur Faiz.

Sebelum mengakhiri mauidoh hasanah pagi ini, K. H. Khustur Faiz juga menyinggung aturan tentang tata cara bergeser, ketika menjalankan ibadah sholat, jika ada suatu hal yang menghalangi gerak pada saat sholat, yg bisa dilakukan sebelum sujud.

 

 

Pewarta: Supriyono, S. Pd.