Madrasah Maju Bermutu Mendunia, MAN Demak Pilihan Kita
0291-681219    0895337720417

"Senandung Cinta Kampus Pantura": MAN Demak Unjuk Karya Sastra Hadirkan Para Legenda

Bertajuk "Senandung Cinta Tujuh Kampus Pantura", MAN Demak berkolaborasi dengan Bank Jateng, menggelar unjuk karya sastra dan musikalisasi puisi Karya Yudhistira ANM Masardi dan Rudy Jalak dengan menghadirkan para legenda, di gedung IPHI Demak, Senin (20/1). 

Dituturkan Ketua Panitia, Nur Cholis, S. Pd., para legenda pengisi utama acara yang hadir adalah penyair sastrawan legendaris, Yudhistira ANM Masardi, dan legenda lady rocker  Indonesia, Renny Djajoesman. 

Lebih lanjut, Nur Cholis menuturkan para legend tersebut didampingi penyair lainnya, seperti Sisca Yudhistira dan Wita Yudharwita, serta tiga personil musikalisasi puisi Trio Gayatri,
yang siap menyenandungkan karya-karya Yudhistira dan Rudy Jalak di atas panggung Senandung Cinta," terang Nur Cholis.

Sementara Kepala MAN Demak, Drs. Moh Soef, M. Ag., dalam sambutan singkatnya berharap acara ini membawa manfaat bagi para peserta didik MAN Demak. 

"Safari sastra saya yakin bisa membawa perubahan. Bisa menjadi barometer untuk MAN Demak lebih maju, dan makin maju lagi," tegas Kepala Madrasah.

Selanjutnya, mengawali penampilannya di depan lebih dari 1.200  peserta didik yang penasaran dengan keindahan musikalisasi puisi, Yudhistira ANM Masardi ingin mengompori generasi muda, khususnya siswa-siswi MAN Demak, untuk sadar literasi. 

Penyair dan sastrawan asal Subang, Jawa Barat itu menuturkan, "minat generasi muda kita tentang literasi, khususnya sastra, masih sangat rendah. Bahkan, saat ini Indonesia masih berada di peringkat ke-61 di dunia dalam hal kesadaran literasi, dilihat dari segi minat baca dan kemauan untuk membuat tulisan".

Pada kesempatan berbincang langsung dengan Yudhistira, pewarta memperoleh informasi, bahwa safari ini sudah idi lakukan sejak 2021 hingga sekarang. Untuk 2023 ini, Yudhistira bersama tim, melanjutkan safari sastra, bertajuk “Senandung Cinta 7 Kampus Pantura”.
Kampus MAN Demak terpilih menjadi salah satunya.

Yudhistira sendiri merasa gelisah melihat redupnya perkembangan satra. Ia berharap, safari yang dia lakukan bisa membuat dunia sastra dan menulis kembali bergeliat.

"Menulis, bagi saya adalah cara agar seseorang dapat dihargai dan diingat masyarakat," ungkapnya.

Suasana yang menyentak dan membuat heboh seisi gedung, terjadi ketika Renny Djajoesman mengawali penampilannya dengan mengajak seluruh siswa MAN Demak, tamu undangan, dan para dewan guru untuk berdiri mengumandangkan lagu Gebyar-Gebyar yang diiringi lantunan musik dari personil Trio Gayatri.

Dengan gaya dan penampilan yang khas, Renny Djajoesman membacakan puisi penuh semangat dan berapi-api. Beberapa judul puisi ia bawakan dengan sepenuh penghayatan, hingga menghipnotis seluruh hadirin yang menyaksikannya.

Gemuruh riuh dan heboh menggema dari para peserta didik, terutama yang cewek-cewek, ketika para personil Trio Gayatri menyapa hadirin dengan salam pembuka dengan suara yang begitu lembut. Senandung musikalisasi puisi yang bertema cinta, seolah menjadi sebuah dialektika antar jiwa menyatu dalam senandung nada dan keindahan puisi yang  penuh makna.

warta : Supriyono